Sabtu, 03 September 2016

DESKRIPSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH



MAKALAH


DESKRIPSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH






Oleh    :

SITI FARIDAH, S.Pd. I
















............................................................................................................
...........................................................................................
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, yang berjudul “Deskripsi Perpstakaan Sekolah”.
Dengan kemampuan yang ada penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini dapat tersusun dengan baik. Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya, terselesaikannya makalah ini karena adanya bantuan, dukungan, kerjasama dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tegal, ..................................
Penulis



DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................

i

KATA PENGANTAR.....................................................................................

ii

DAFTAR ISI...................................................................................................

iii


BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................

1

 

A. Latar Belakang Masalah...........................................................

1

 

B. Rumusan Masalah....................................................................

2

 

C. Tujuan Penulisan......................................................................

D.    Manfaat Penulisan...................................................................

2

2

 


BAB II

PEMBAHASAN............................................................................

3

 

A. Gambaran Perpustakaan Sekolah.............................................

3

 

B. Pengelolaan Perpustakaan........................................................


8

BAB III

PENUTUP.....................................................................................

12

 

A. Simpulan...................................................................................

12

 

B. Saran.........................................................................................

12


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

13




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Untuk mencapai tujuan tersebut perpustakaan sekolah seharusnya menyediakan sarana prasarana yang dapat memenuhi standar untuk pelayanan, selain koleksi yang kuat.
Lebih lanjut, perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan yang amat penting harus diselenggarakan secara efektif dan efisien. Lebih-lebih jika kita lihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sedemikian pesatnya, maka peranan perpustakaan sebagai sumber informasi sangat kuat dan mutlak diperlukan di sekolah-sekolah. Sedemikian pentingnya perpustakaan, sehingga diibaratkan sebagai jantung pendidikan yang memiliki kemampuan dan kekuatan yang langsung mempengaruhi hasil pendidikan.
Oleh karena itu baik secara struktural maupun operasional perpustakaan sekolah perlu penanganan lebih serius. Akan tetapi pada kenyataannya belum seluruh sekolah di negeri ini yang memiliki perpustakaan yang memadai, dan yang lebih penting adalah bagaimana agar murid-murid memiliki kegemaran membaca dan mampu memanfaatkannya secara optimal perpustakaan yang ada.
Selanjutnya, berdasarkan penjelasan di atas, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengkaji tentang deskripsi perpustakaan sekolah dan dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam proses pengembangannya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari apa yang telah diutarakan diatas, dapat ditarik pokok-pokok permasalahan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1.      Bagaimanakah gambaran perpustakaan sekolah yang ideal?
2.      Bagaimanakah dasar-dasar pengelolaan perpustakaan sekolah?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1.      Memberikan gambaran tentang bagaimana perpustakaan sekolah yang ideal.
2.      Memberikan gambaran tentang bagaimana dasar-dasar pengelolaan perpustakaan sekolah.

D.    Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak/pembaca, antara lain dijelaskan sebagai berikut.
1.      Bagi Pustakawan; Diharapkan penulisan makalah ini dapat memberikan gambaran tentang bagaimana perpustakaan yang ideal dan bagaimana pengelolaannya.
2.      Bagi Instansi Sekolah; Diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi dalam rangkan pengembangan perpustakaan sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Gambaran Perpustakaan Sekolah
1.      Kondisi Dan Koleksi Perpustakaan
Dilihat dari bangunannya, kondisi bangunan atau ruangan, gedung perpustakaan haruslah sudah benar-benar dirancang untuk perpustakaan sekolah dan diperhitungkan bagi kemungkinan pengembangan ke masa depan. Dimana letak gedung itu cukup strategis dan mudah dijangkau oleh siswa. Lebih lanjut, gedung perpustakaan juga harus diperlengkapi dengan sarana dan fasilitas pendukung seperti aula, ruang layanan, ruang pengolahan, ruang staf dan pimpinan, toilet. Penerangan di perpustakaan hendaknya sedapat mungkin dirancang agar menggunakan cahaya alam dengan tidak mengabaikan penggunaan cahaya listrik. Karena sewaktu-waktu listrik juga sangat diperlukan apabila cuaca mendung dan lebih mengutamakan penggunaan cahaya alam tentu akan turut menghemat penggunaan energi listrik yang berdampak positif bagi pengalihan dana bagi kebutuhan perpustakaan yang dianggap lebih penting.
Kemudian, dilihat dari koleksi perpustakaan pada umumnya berupa buku, dari berbagai jenis, dengan beragam bentuk. Bahan pustaka baik yang cetak seperti buku, jurnal, hasil penelitian, skripsi, tesis, koran, majalah dan sebagainya, sedangkan non cetak seperti CD-ROM, jurnal elektronik, CD, disket, kaset. Koleksi yang lengkap dengan jumlah yang memadai, didukung oleh luas ruangan yang cukup leluasa untuk menampung kapasitas koleksi tersebut akan menjadi sebuah nilai lebih bagi sebuah perpustakaan. Namun untuk menambah koleksi juga bukan merupakan hal yang mudah. Faktor utama yang menjadi kendala dalam penambahan koleksi ini adalah masalah keuangan. Namun, hal ini dapat disiasati dengan beberapa langkah seperti:
a.       Membeli buku-buku murah pada saat diadakan pameran. Pemberian diskon sebagai harga promosi yang dilakukan oleh banyak pernerbit dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pengelola perpustakaan dalam rangka menambah koleksi perpustakaan yang baik dan berkualitas.
b.      Menjadikan perpustakaan sebagai pusat deposit. Setiap kegiatan sekolah yang menghasilkan karya berupa buku, majalah, maupun karya-karya lain yang berupa tulisan disimpan di dalam perpustaan sebagai bahan koleksi di perpustakaan.
c.       Menjalin kerjasama dengan pihak luar, seperti perpustakaan-perpustakaan lain yang sejenis maupun yang tidak sejenis, pertukaran koleksi dan peminjaman koleksi perpustakaan dalam jangka waktu berkala. Selain kerjasama dengan perpustakaan, kerjasama dengan pihak lain yang erat kaitannya dengan buku juga dapat dilakukan, misalnya seperti kerjasama dengan penerbit, terutama penerbit-penerbit lokal sehingga terjadi kerjasama yang bukan cuma menguntungkan pihak perpustakaan sekolah, namun juga menguntungkan pihak penerbit karena badan usahanya semakin dikenal luas.
d.      Mencari donatur buku atau bahan pustaka, baik dari pihak pemerintah, swasta mapun donatur pribadi. Pencarian ini dapat dilakukan melalui tatap langsung (bertemu langsung) maupun melalui penerlusuran di internet, dan bergabung dengan komunitas penulis/milis perpustakaan untuk mendapatkan kesempatan koleksi gratis.
e.       Koleksi tambahan juga dapat diperoleh melalui penyiangan koleksi perpustakaan lain yang sedang melakukan pembenahan, namun biasanya koleksi perpustakaan ini merupakan buku-buku lama yang kondisi fisik dan isinya sudah kurang mendukung sehingga untuk mendapatkan tambahan koleksi dari hasil penyiangan harus benar-benar dapat memilih dan menyeleksi bahan-bahan pustaka yang sesuai dan relevan dengan perpustakaan yang bersangkutan.

2.      Kondisi SDM
Untuk menciptakan sebuah perpustakaan yang ideal, langkah paling awal yang harus dilakukan adalah memperbaiki sumber daya manusianya, dan sumber daya manusia yang utama dalam sebuah perpustakaan adalah pustakawan-pustakawan yang handal dan kompeten di bidangnya. Hal itu akan tercapai apabila mereka mendapat pendidikan dan keterampilan yang cukup menunjung pekerjaan mereka terkait dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Karena perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar harus bisa menyediakan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan zaman yang saat ini didominasi oleh kecanggihan teknologi informasi.
Pustakawan senior merupakan modal utama perpustakaan dalam mengawal perubahan. Mereka harus diberi motivasi agar mau mengikuti perkembangan tehnologi informasi. Seandainya ada satu dua pustakawan senior yang “gaptek”, mereka harus tetap dilibatkan agar mereka dapat memberi contoh kepada pustakawan yunior. Kalau yang tua saja masih mau belajar, kenapa yang lebih muda tidak? Seharusnya yang lebih muda akan lebih giat belajar dibandingkan dengan yang lebih tua.
Sekalipun penambahan tenaga kerja baru sekarang sulit, namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya. Yang terpenting dalam “recruitment” adalah harus dilakukan sebaiknya mungkin. Kriteria pustakawan yang akan diterima harus jelas, hindarkan dari kolusi dan nepotisme serta seleksi harus dilakukan secara profesional dan transparan. Pustakawan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kedepan adalah disamping pustakawan yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan, dia juga harus memiliki kemampuan dalam bidang teknologi informasi.
Struktur organisasi yang semula efektif untuk pencapaian tujuan, barangkali sekarang perlu adanya evaluasi. Apakah struktur yang ada masih efektif dan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi? Perubahan harus dilakukan agar tujuan perpustakaan dapat dicapai dengan efektif dan juga sesuai dengan kemajuan.
Gaya kepemimpinan adalah unsur lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menghadapi tantangan dimasa mendatang. Gaya kepemimpinan tradisional akan menghadapi banyak kendala apabila diterapkan dimasa sekarang karena perubahan yang terjadi berlangsung begitu cepat, tuntutan pengguna perpustakaan begitu tinggi diluar kemampuan para pustakawan. Oleh karena itu gaya kepemimpinan tradisional harus kita tinggalkan diganti dengan gaya kepemimpinan yang lebih fleksibel dalam mengahadapi perubahan. Tugas utama pemimpim adalah dapat memotivasi staf agar bekerja lebih cerdas dan giat untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna perpustakaan. Para pemimpin harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pengguna sekaligus harus mampu juga menempatkan staf sesuai dengan kemampuannya.

3.      Pelayanan
Pelayanan yang cepat, tepat, akurat, didukung dengan sikap yang baik, ramah, akan semakin melangkapi citra perpustakaan ideal. Pelayanan yang cepat dapat dicapai apabila dalam sistem kerjanya menggunakan metode yang tepat didukung dengan fasilitas teknologi informasi yang sampai saat ini sudah diakui dapat membantu banyak pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dalam skala yang besar. Pelayanan dapat berlangsung dengan tepat apabila didukung oleh sumber daya manusia yang teliti dan bertanggung jawab dalam pekerjaannya.
Ada beberapa penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan perpustakaan adalah dalam mengoptimalkan pelayanan, antara lain sebagai berikut.
a.       Otomasi Perpustakaan; Otomasi perpustakaan adalah suatu teknologi yang digunakan perpustakaan untuk pengolahan, pelayanan dan penelusuran kembali (OPAC). Program yang digunakan oleh perpustakaan adalah program Dynix.
b.      CD-ROM; CD-ROM adalah berisikan informasi tentang jurnal yang dikemas dalam bentuk CD dan dioperasikan dengan menggunakan komputer.
c.       Internet; Pengunaan Internet di perpustakaan bertujuan untuk penyediaan penyediaan sarana dan prasarana dimana pengguna perpustakaan baik siswa, guru dan pengelola perpustakaan (pustakawan) dapat menelusuri informasi yang dibutuhkan melalui internet. Dalam hal ini, perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet. Apabila memungkinkan, penyediaan fasilitas internet ini juga bisa diperluas jangkauannya dengan adanya fasilitas hotspot di areal sekolah.
d.      Digital Library (Perpustakaan Digital); Digital library adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu tulisan, gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan menyebarluaskan dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Koleksi yang dimasukkan dalam digital library untuk sementara ini adalah skripsi, tesis, makalah.
e.       Jurnal Elektronik; Jurnal elektronik adalah jurnal yang dikemas dalam bentuk file elektronik dalam penelusuran informasi menggunakan jaringan internet.

B.     Pengelolaan Perpustakaan
1.      Pengadaan bahan-bahan pustaka
Bahan-bahan pustaka adalah buku-buku, surat kabar, majalah, peta, globe, radio, tape recorder, kaset, disk, film slide projector, film strip projector dan sebagainya pengadaan bahan-bahan pustaka diperoleh dengan cara pembelian, hadiah dari perseorangan atau badan usaha atau instansi terkait, pinjaman dari perseorangan atau lembaga terkait, tukar menukar dengan perpustakaan lain, dan cara lain yang dibenarkan dalam etika ilmu pengetahuan. Selanjutnya, bahan pustaka yang telah menjadi milik perpustakaan diinventarisir kemudian distempel dengan stempel perpustakaan, kemudian diberi kode atau nomor inventaris. Seluruh aset pustaka dilakukan perawatan yang teratur, bersistem, dan bersinambungan.

2.      Pengklasifikasian Bahan Bacaan Perpustakaan Sekolah
Klasifikasi dalam hal ini adalah proses memiliih dan mengelompokkan buku-buku perpustakaan atau bahan pustaka lainnya atas dasar tertentu serta diletakkan secara bersama-sama di suatu tempat. klasifikasi sangat penting untuk mempermudah pengguna, pustakawan, dan guru dalam menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan. Pengklasifikasian dilakukan berdasarkan sistem subyek isi buku.



3.      Katalogisasi Bahan Pustaka
Katalogisasi adalah suatu proses mengkatalog bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Katalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap (komprehensif) dari masing-masing koleksi perpustakaan. Keterangan yang tertera dalam katalog adalah judul buku, nama pengarang, edisi atau jilid (kalau ada), kota penerbitan, nama penerbit, tahun terbit, jumlah eksemplar, dan sebagainya. Daftar katalog tersimpan dalam almari khusus katalog.

4.      Pengaturan dan Pemeliharaan Bahan Pustaka
Pengaturan berarti penyusunan dan penyimpanan bahan pustaka, sehingga memudahkan pengambilan dan pengembaliannya. Untuk mempermudah pengaturan, maka setiap bahan pustaka dilengkapi dengan label atau nomor seri, kartu katalog beserta kantongnya, dan slip tanggal. Selanjutnya, pemeliharan berarti menjaga keberadaan koleksi bahan pustaka agar tetap utuh, tidak rusak, tidak kotor, tidak hilang, tersusun rapi di tempatnya masing-masing, serta diusahakan untuk selalu bertambah. Perbaikan juga berarti memperbaiki koleksi bahan pustaka yang rusak, mengganti yang hilang serta meperbanyak jumlah eksemplarnya.

5.      Pelayanan pengguna perpustakaan
Pelayanan merupakan kegiatan pemberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka. pelayanan pengguna perpustakaan meliputi:
1)      Pelayanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan, serta pembuatan statestik pengunjung . Daftar koleksi yang di pinjam dan dikembalikan dicatat oleh pustakawan bagian sirkulasi dalam buku tertentu atau dalam sistem komputerisasi.
2)      Pelayanan referensi. Pelayanan referensi mengacu pada pelayanan informasi dan pemberian bimbingan belajar. Pelayanan informasi meliputi hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan yang tidak terjangkau dalam tata kerja pegawai sirkulasi. Sedangkan pelayanan pemberian bimbingan belajar adalah kegiatan membimbing pengguna perpustakan dalam memahami referensi yang digunakan.
3)      Tata tertib perpustakaan. Untuk kelancaran pelayanan sirkulasi dan referensi, perpustakaan menerbitkan tata tertib yang dapat dijadikan pedoman oleh setiap penggunanya. Tata tertib meliputi; sifat dan status perpustakaan, keanggotaan perpustakaan, bahan-bahan pustaka yang ada, sanksi bagi pelanggar tata tertib, iuran anggota, sistem penyelenggaraan, dan jadwal (waktu) pelayanan.

6.      Penyediaan perlengkapan perpustakaan
Dalam penyelenggaraannya, perpustakaan memerlukan ruang khusus beserta segala perlengkapan yang dibutuhkan. Perlengkapan-perlengkapan tersebut antara lain adalah:
1)      Ruang Perpustakaan. Ruang perpustakaan di-design seperti ruang kelas. Luas ruang perpustakaan harus disesuaikan dengan jumlah pelanggan perpustakaan itu sendiri.
2)      Peralatan perpustakaan. Peralatan tersebut meliputi peralatan habis pakai seperti potlot, potlot warna, buku catatan, blangko surat, kartu anggota, catatan sirkulasi buku, dan sebagainya, demikian juga perlatan yang sifatnya tahan lama seperti mesin ketik, komputer, jam dinding, dan sebaginya.
3)      Perlengkapan perpustakaan. Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain adalah rak buku, rak surat kabar, rak majalah, gambar-gambar besar, meja kursi, lemari katalog, kereta buku, papan displayn (tempat memamerkan buku-buku baru), dan lain-lain.

7.      Pengangkatan petugas perpustakaan
Untuk kelancaran penyelenggaraan perpustakaan, maka perlu ditunjuk petugas perpustakaan yang terdiri dari:
1)      Kepala perpustakaan, yang bertugas mengorganisir kegiatan perpustakaan.
2)      Staf perpustakaan, yang bertugas melaksanakan program kerja yang telah disusun oleh kepala perpustakaan. Staf perpustaklaan setidaknya terdiri dari petugas pelayanan teknis atau processing, petugas pelayanan pembaca, petugas tata usaha, dan satuan pengamanan (Sat-Pam).



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Adapun simpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas adalah sebagai berikut.
1.      Sesuai dengan fungsi perpustakaan sebagai penyedia dan juga sebagai sumber belajar, sebuah perpustakaan yang dikelola dengan manajemen yang baik, berada di lingkungan yang mendukung akan mampu menciptakan suasana dan kondisi yang nyaman untuk belajar. Atau dengan kata lain, sebuah perpustakaan yang ideal akan mampu menumbuhkan minat baca bagi para pengunjung atau orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya.
2.      Untuk tercapainya tujuan tersebut, diperlukan banyak pihak yang saling mendukung dan saling melengkapi sehingga pilar-pilar pokok sebuah perpustakaan dapat tercapai dan berjalan dengan baik.

B.     Saran
Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan gambaran perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut.
1.      Sebaiknya dalam pengembangan perpustakaan hendaknya direncanakan secara maksimal, sehingga akan terwujud perpustakaan yang ideal.
2.      Beberapa instansi terkait hendaknya senantiasa memberikan bantuan secara maksimal dalam mewujudkan perpustakaan yang ideal.

 

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Undang-Undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta. Tanpa Penerbit, dari

Darmono. 2004. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta. PT.Grasindo.
UPT Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep Praktis Pengembangan Perpustakaan, dari

UPT Perpustakaan ITB, 2004. Kiat Mengembangkan Perpustakaan, TRIK DAN TIP : Konsep Praktis Pengembangan Perpustakaan., dari http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=79

Sugijanto dan Indarti, Yuni. 2009. Cara Praktis Mengelola Perpustakaan. Solo. PT.Era Adicitra Intermedia.
Tim Cipta Media Indonesia. 2013. Penyempurnaan Kurikulum 2013 Untuk Satuan Pendidikan Sekolah Tingkat Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jakarta. CV.Cipta Media Indonesia.






Load disqus comments

0 komentar